Panitia Juguran Budoyo Ditegur Soal Izin Acara

Panitia Juguran Budoyo Ditegur Soal Izin Acara

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Adanya agenda selama 8 hari yang bertajuk Juguran Budoyo di kompleks Terminal Mendolo menjadikan Satuan Tugas Covid 19 Wonosobo memberikan peringatan keras untuk memperketat protokol kesehatan. Diungkapkan perwakilan Satgas, M Aziz Wijaya, pihaknya memberi izin karena mengacu pada agenda yang dikonsep untuk 50 orang. Namun kenyataan di lapangan berbeda dengan izin yang diajukan. Yaitu dengan adanya instalasi panggung serta tenda yang cukup massif, pihaknya kemudian mengadakan rapat bersama jajaran Polres dan Kodim Wonosobo untuk melakukan koordinasi. “Acara ini dijelaskan di surat izin, dikonsep untuk 50 orang dengan protokol kesehatan. Tapi kami khawatir dengan adanya panggung besar dan 41 stan ini jumlah pesertanya bisa sampai ratusan orang. Kami mengingatkan kembali bahwa Wonosobo sudah capai 1.500 lebih konfirmasi positif covid dan masuk 5 besar di nasional. Ini bisa jadi preseden tidak baik karena bisa bikin iri kegiatan lain,” ungkapnya ketika membuka koordinasi di Mendolo, Jumat (30/10). Sebelumnya agenda pengajian di Leksono juga dibatalkan karena alasan jumlah peserta dan dikhawatirkan banyak pelaku industri kreatif akan berkaca pada agenda Juguran Budoyo tersebut. Pihaknya mengingatkan panitia untuk bersedia mematuhi ketentuan sesuai izin yang disampaikan. Senada, Kapolres Wonosobo, AKBP Fanky Ani Sugiharto juga mengingatkan perihal kondisi covid19 di Wonosobo yang bisa dikatakan sudah hitam. Baca juga Banyak Anggota DPRD Dipercaya Menjadi Ketua Cabor “Tiap hari penderita ada yang meninggal maka pencegahan harus serius. Jika mau dilaksanakan, panitia harus pastikan tidak ada penonton, hanya undangan saja. Karena acara ini berlokasi di jalur utama dan rigging besar dan potensial memancing orang untuk datang. Ini bisa membuat iri yang ingin membuat acara lainnya. Pada intinya, tampil boleh tapi harus dibatasi. Jangan terbuka untuk umum,” pesan Kapolres. Komandan Kodim 0707 Wonosobo, Letkol CZI Wiwit Wahyu Hidayat juga menyebut bahwa kabupaten Wonosobo sudah kerap disebut terkait penambahan pasien terkonfirmasi positif covid19. Pihaknya mengusulkan adanya satu jalan masuk dan keluar serta pagar agar tidak ada kerumunan masa. Untuk perizinan acara juga diharapkan benar-benar melampirkan denah acara untuk dipersyaratkan sebelum mengantongi izin dan harus sesuai yang diajukan. Termasuk Luasan, kapasitas, dan infrastruktur yang digunakan. “Mari kita lakukan pencegahan dan mawas diri. Selama beberapa pekan ini tren kasus meninggal 4-5 orang per hari.  Untuk acara ini harus ada pagar sehingga orang masuk juga terjaga, keluar juga satu pintu. Seperti apapun, panitia harus tanggung jawab kondisinya jangan sampai dilonggarkan protokolnya,” tuturnya. Menjawab adanya perbedaan pengajuan izin dan instalasi panggung, ketua panitia Khaerul Umam menyebut pihaknya akan bertanggung jawab penuh atas penerapan prokes. Pihaknya akan menerapkan satu pintu masuk dan keluar dan gerbang. “Acara ini dikonsep 30 persen offline dan 70 persen online. Protokol kesehatan akan ada 2 bilik,” tuturnya. Guna mencegah penyebaran virus covid-19, maka harus disiplin dalam 3M yaitu menggunakan masker, menjaga jarak aman dengan orang lain, serta rajin mencuci tangan. (win) #satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: